Sakit sendi dan lutut adalah keluhan yang cukup umum, terutama pada orang dewasa maupun lanjut usia. Rasa nyeri, kaku, atau bahkan bengkak di bagian sendi dapat mengganggu aktivitas sehari-hari seperti berjalan, naik turun tangga, hingga sekadar duduk dalam waktu lama. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari cedera, aktivitas fisik berlebihan, obesitas, hingga penyakit tertentu seperti osteoarthritis atau asam urat. Karena sifatnya yang mengganggu, banyak orang mencari cara sederhana dan alami yang bisa membantu meredakan keluhan ini. Salah satu yang cukup populer adalah menggunakan air hangat dan garam. Namun, apakah benar kombinasi ini bisa membantu mengurangi sakit pada sendi dan lutut?
Penggunaan air hangat untuk meredakan nyeri sebenarnya sudah lama dikenal. Suhu hangat dipercaya mampu membantu melancarkan peredaran darah di area yang terasa sakit. Ketika sirkulasi darah lebih baik, otot dan jaringan di sekitar sendi mendapatkan lebih banyak oksigen dan nutrisi. Hal ini bisa membantu mengurangi rasa kaku serta memberikan rasa rileks. Selain itu, air hangat juga bisa membantu meredakan stres dan ketegangan otot yang sering kali memperparah rasa sakit di area sendi.
Sementara itu, garam—khususnya garam Epsom atau garam mandi yang mengandung magnesium sulfat—sering digunakan sebagai campuran air hangat untuk berendam atau merendam bagian tubuh yang sakit. Kandungan mineral pada garam ini diyakini dapat membantu mengurangi peradangan ringan sekaligus memberikan efek relaksasi pada otot. Beberapa orang juga merasakan kulit menjadi lebih segar setelah melakukan perendaman dengan air garam hangat. Meski begitu, manfaatnya bisa berbeda pada setiap orang dan belum tentu memberikan hasil yang signifikan pada semua kondisi nyeri sendi.
Cara penggunaan air hangat dan garam ini biasanya cukup sederhana. Seseorang bisa menyiapkan baskom berisi air hangat yang dicampur dengan beberapa sendok garam, lalu merendam lutut atau bagian sendi yang terasa nyeri selama 15–20 menit. Alternatif lain adalah dengan berendam menggunakan bak mandi atau menggunakan kain yang dicelupkan ke dalam larutan air garam hangat untuk dikompres pada area sendi. Sensasi hangat yang dikombinasikan dengan kandungan mineral dari garam dapat memberikan rasa nyaman sementara.
Namun, penting untuk dipahami bahwa metode ini bukanlah pengobatan utama. Air hangat dan garam hanya dapat berfungsi sebagai langkah pendukung untuk membantu meredakan gejala sementara. Jika nyeri sendi dan lutut disebabkan oleh kondisi medis tertentu yang lebih serius, seperti radang sendi kronis, cedera ligamen, atau kerusakan tulang rawan, tentu diperlukan pemeriksaan medis dan penanganan lebih lanjut.
Selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mencoba cara ini. Pertama, pastikan suhu air tidak terlalu panas agar tidak menimbulkan iritasi atau luka bakar pada kulit. Kedua, penderita dengan kondisi kulit sensitif atau luka terbuka di sekitar sendi sebaiknya menghindari penggunaan air garam karena bisa menimbulkan rasa perih. Ketiga, jangan mengandalkan metode ini sebagai satu-satunya cara, melainkan kombinasikan dengan pola hidup sehat seperti olahraga ringan yang ramah sendi, menjaga berat badan ideal, dan mengonsumsi makanan bergizi.
Beberapa penelitian kecil memang menunjukkan bahwa terapi berendam dengan garam Epsom atau air hangat bisa membantu meningkatkan kenyamanan dan mengurangi rasa sakit. Akan tetapi, bukti ilmiah yang ada masih terbatas. Artinya, manfaatnya lebih kepada membantu tubuh merasa rileks dan mengurangi ketegangan otot dibandingkan benar-benar mengatasi penyebab utama sakit sendi.
Kesimpulannya, air hangat dan garam dapat menjadi salah satu cara sederhana yang bisa dicoba untuk membantu meredakan rasa tidak nyaman pada sendi dan lutut. Metode ini mudah dilakukan, murah, dan relatif aman bila dipraktikkan dengan benar. Meski begitu, hasilnya bisa berbeda pada setiap orang. Bagi sebagian orang, mungkin terasa cukup membantu, sementara bagi yang lain tidak menimbulkan perubahan berarti. Karena itu, jika keluhan sakit sendi berlangsung lama atau semakin parah, sebaiknya segera berkonsultasi dengan tenaga medis agar mendapatkan penanganan yang tepat.